Ayah Tijjani Reijnders, Martin Reijnders yang juga merupakan mantan pemain sepakbola mengungkapkan bahwa sang gelandang punya banyak peminat sebelum putuskan gabung Milan. Direktur Barcelona, Deco menjadi satu-satunya yang jalin kontak langsung dengan Martin Reijnders, tapi sang ayah menasihati anaknya untuk gabung klub yang bisa memberinya menit bermain supaya tidak flop:
"Saya menyarankan anak saya untuk menolak Barcelona," kata Martin Reijnders kepada media Belanda, Algemen Dagblad.
"Dia bisa saja menjadi cadangan di sana, dan berisiko gagal di luar negeri seperti banyak pemain lain sebelumnya. Ada juga permintaan dari klub-klub Inggris, tetapi saya hanya berbicara dengan mereka melalui perantara."
"Saya hanya melakukan kontak langsung dengan Barcelona, berbicara dengan direktur, Deco. Saya harus memeriksa foto profilnya untuk melihat apakah itu benar-benar dia."
"Tentu saja kami senang dengan ketertarikan Barcelona, tetapi mereka sedang mencari pengganti Busquets dan saya langsung mengatakan kepada anak saya bahwa dia bukan tipe pemain seperti itu. Dia tidak memiliki karakteristik yang mereka inginkan, dan sebelum dia menyadarinya, dia akan berakhir di bangku cadangan."
Keputusan gabung klub besar peraih 7 UCL Milan terbukti tepat bagi karir Tijjani Reijnders. Sebelum gabung Milan, ia tidak pernah dilirik oleh timnas senior Belanda meskipun menjadi pemain penting AZ Alkmaar. Setelah pindah ke Milan pada Juli 2023 dan jadi starter reguler bersama Rossoneri, ia langsung menjalani debutnya untuk Belanda pada September 2023. Jika ia pilih pindah ke Barca dan hanya jadi pemanas bangku cadangan, mungkin saja pada akhirnya ia akan membela timnas Indonesia - timnas yang ia tolak karena mimpinya membela Belanda.
0 comments:
Post a Comment