Sedih, Vietnam pun Gagal Lolos
Sedih, sedih sekali rasanya. Besti kita, Si Nguyen gagal melangkah ke putaran final Piala AFC U20. Betapa perih rasanya melihat perjuangan mereka. Berpeluh keringat, tetapi harus berakhir dengan tragedi dramatis di hadapan pendukungnya sendiri. Lebih pahit lagi, jiran serumpun kita, Malaysia, juga ikut tersandung. Mereka berdua harus merasakan pedihnya tertinggal di belakang. Mereka hanya menyaksikan Timnas Indonesia dan Thailand melaju dengan gagah.
Thailand nyaris saja tak lolos. Mereka masuk ke putaran final sebagai runner-up terbaik keempat! Kalau ini sinetron, mungkin Thailand sedang memegang peran figuran yang tiba-tiba terpilih jadi pemeran utama. Untung saja ada si Timnas Garuda kitamelaju dengan kepala tegak, memimpin Grup F dengan cara yang sangat heroik. Biasanya, kalau saya memuji gini, pasti nanti ada bilang, “Jangan sombong, min!”
Kegagalan Nguyen sangat dramatis, wak. Mereka kalah bukan karena tendangan pemain lawan, melainkan oleh gol bunuh diri, Nguyen Ngoc Chien. Tentu ini akan menjadi momen bersejarah. Sayangnya, momen yang akan membuat semua orang menutup mata sambil berkata, "Aduh, kok bisa sih?". Serasa sudah berada di depan gerbang emas, tapi malah tersandung kunci pintunya sendiri. Ngoc Chien seperti menjadi kambing hitam dalam dongeng sepak bola Vietnam. Mungkin setelah ini dia akan jadi legenda. Bukan karena kehebatannya, tapi karena aksinya yang membawa timnya “melompat ke jurang.”
Tapi, ayo tetap kita semangati para besti kita, Vietnam dan Malaysia. Mereka sudah berjuang, dan kalau kata orang bijak, "Kegagalan adalah bumbu kehidupan". Cuma kali ini bumbunya kayaknya kebanyakan garam, terlalu asin sampai kita yang nonton jadi pengen nangis.
Sementara itu, mari kita tepuk tangan untuk anak asuh Indra Safri dan Thailand. Kedua tim sesama ASEAN ini melangkah gagah ke putaran final Piala Asia U-20 2025. Lihatlah, Garuda kita terbang tinggi. Mereka membawa semangat Nusantara yang tak pernah padam! Sementara Gajah Perang, ikut berlari meskipun kakinya hampir patah. Kita doakan saja dua negara ini tidak malu-maluin ASEAN di China nanti.
Di balik semua kesedihan ini, mari kita tertawa sebentar. Lihatlah betapa sepak bola ini kadang begitu kejam dan penuh ironi. Siapasangka, Vietnam yang selama ini begitu perkasa, harus merana. Sementara si jiran yang selalu bilang "Kita ada peningkatan!" malah terhenti langkahnya. Ya, setidaknya kali ini kita semua boleh tertawa. Tapi, dengan penuh haru, karena di sinilah sepak bola mengajarkan kita arti kehidupan, jatuh, bangkit, lalu jatuh lagi... dan lagi... dan lagi.
#camanewak
Rosadi Jamani